Keluarga Besar Almarhum Dalima Pertahankan Hak Pusako Rumah Tuo, Siap Tempuh Jalur Hukum

Berita, Nasional1908 Dilihat

Bukittinggi – Sengketa atas rumah pusako almarhum Dalima di Kelurahan Bukit Apit kini semakin memanas. Keluarga besar almarhum menegaskan akan mempertahankan hak atas Rumah Tuo yang diklaim secara sepihak oleh pihak lain tanpa dasar yang sah.dan sekarang telah di kontrak kankepada pihak ke tiga yaitu Pokdarwis tabiang barasok.

Melalui Tim Hukum Advokat Tuah Sakato 168 Law Firm selaku penasihat hukum resmi keluarga, surat keberatan hukum telah disampaikan kepada Lurah Bukit Apit, menyoal adanya dugaan tindakan sepihak terhadap aset pusaka tersebut, termasuk indikasi pengrusakan dan upaya pengambilalihan paksa yang dilakukan tanpa persetujuan ahli waris sah.

Sebagai tanggapan, Kelurahan Bukit Apit telah mengeluarkan surat balasan resmi, yang menyatakan bahwa pihak kelurahan tidak ikut campur dan bersikap netral dalam permasalahan ini, serta menyerahkan sepenuhnya penyelesaian kepada pihak-pihak yang berperkara sesuai jalur hukum.

Namun, keluarga besar almarhum Dalima melalui kuasa hukumnya menegaskan bahwa langkah hukum baik administrasi, pidana maupun perdata akan ditempuh, guna menegakkan hak waris dan menghentikan segala bentuk tindakan yang berpotensi merugikan keluarga.

“Rumah Tuo ini bukan sekadar bangunan, tapi simbol sejarah dan marwah keluarga besar almarhum Dalima. Kami tidak akan tinggal diam terhadap klaim sepihak maupun tindakan yang merusak nilai pusaka ini,” tegas perwakilan keluarga melalui pernyataan resmi yang diterima media.

Langkah selanjutnya, tim hukum Tuah Sakato 168 Law Firm menyatakan akan segera mengumpulkan bukti, saksi, serta dokumen kepemilikan pusako, dan jika diperlukan, melaporkan dugaan pengrusakan serta perampasan hak atas tanah dan rumah tuo tersebut ke pihak berwajib.

Keluarga berharap agar semua pihak menjunjung tinggi hukum , serta tidak melakukan tindakan sepihak di luar mekanisme yang sah. Sengketa ini menjadi pengingat bahwa pusaka bukan hanya soal tanah dan bangunan, tapi juga tentang harga diri dan sejarah keluarga Minangkabau.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *