Padang – Aktivitas parkir liar di sekitar SMA Negeri 1 Padang, tepatnya di Jalan Lolong Belanti, semakin menimbulkan keresahan masyarakat. Tidak hanya karena kendaraan diparkir sembarangan dan menyebabkan kemacetan, warga juga mengeluhkan adanya dugaan pungutan liar oleh oknum tidak bertanggung jawab.
“Setiap pagi dan siang, jalan ini selalu semrawut. Yang lebih parah, ada yang minta uang parkir tanpa karcis, dan kadang nada bicaranya kasar. Kalau ini bukan premanisme, apa lagi namanya?” ujar Budi (42), salah seorang warga, Selasa (14/5).
Pantauan di lapangan, sejumlah kendaraan parkir di sisi kiri dan kanan jalan sehingga menyempitkan akses. Kondisi ini membahayakan, apalagi jika ada kendaraan darurat seperti ambulans yang harus melintas. Lebih ironis, beberapa warga mengaku harus membayar “biaya parkir” kepada orang yang bukan petugas resmi.
Reni, warga lainnya, menyebut bahwa aktivitas pungli itu sudah berlangsung cukup lama. “Kami berharap polisi turun tangan. Ini kan jelas melanggar. Kapolri juga sudah tegas soal pemberantasan premanisme,”
Adapun beberapa Harapan Warga kepada pemerintah dan instansi terkait adalah
1. Penertiban parkir liar oleh Satpol PP dan Dishub.
2. Tindakan tegas terhadap oknum preman parkir oleh Polresta Padang.
3. Penempatan atau penyediaan lahan parkir alternatif.
Sebagaimana arahan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, segala bentuk premanisme termasuk pungli berkedok parkir liar harus diberantas demi kenyamanan dan keamanan masyarakat.
Warga berharap tindakan cepat agar situasi tidak semakin parah dan menimbulkan konflik horizontal di tengah lingkungan pendidikan.