Sanggar Tari Sofyani Tampil Memukau di Parade Puisi Dunia Bukittinggi, Perpaduan Puisi dan Gerak Irama Nusantara

Bukittinggi, 11 Mei 2025 — Parade Puisi Dunia yang digelar dalam rangkaian International Minangkabau Literacy Festival (IMLF) ke-3 di bawah kemegahan Jam Gadang Bukittinggi tak hanya menjadi panggung puisi internasional, tetapi juga pertunjukan budaya yang membius mata. Salah satu penampilan paling memukau malam itu datang dari Sanggar Tari Sofyani, yang berhasil menyatukan irama puisi dengan keindahan gerak Minangkabau dalam satu pertunjukan yang magis.

Dengan koreografi yang anggun dan penuh makna, Sanggar Sofyani membawakan tarian bertema “minang berupa tari pasambahan dan koreo tari takana Jo kampuang “, mengiringi pembacaan puisi multibahasa dari delegasi berbagai negara. Alunan musik tradisional dipadukan dengan narasi puisi menjadikan panggung terbuka Jam Gadang berubah menjadi ruang seni kolaboratif lintas budaya.

Sorakan dan tepuk tangan panjang menggema setelah penampilan mereka usai. Banyak tamu asing terlihat mengangkat ponsel untuk merekam momen langka tersebut. “Ini bukan sekadar tari, ini adalah diplomasi budaya,” ujar salah seorang, penyair asal Jepang, usai menyaksikan pertunjukan.

Sanggar Sofyani yang sudah puluhan tahun berdedikasi melestarikan seni tari Minangkabau kembali membuktikan bahwa karya tradisional bisa berdialog dengan dunia internasional. Pelatih sanggar, yuli nofendri Spd.Mpd. didampingi bunda fitria wati menyampaikan bahwa penampilan ini dirancang khusus untuk menggambarkan semangat “Words Without Walls” — tema utama festival tahun ini. “Kami ingin menunjukkan bahwa bahasa tubuh bisa menjadi jembatan perdamaian, sama seperti puisi,” ujarnya.

Penampilan Sanggar Sofyani menjadi bukti kuat bahwa Festival Literasi Internasional di Bukittinggi tak hanya bicara soal kata, tapi juga gerak, bunyi, dan jiwa budaya yang hidup dalam setiap langkah para penarinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *